A. PERPINDAHAN MAKNA KATA
Perpindahan makna kata terjadi jika sebuah kata menduduki nilai semantik baru dalam penggunaan bahasa umum. Beberapa macam perpindahan makna di antaranya :
1.Kata yang berasal dari tiruan bunyi (onomatope), misalnya mengetuk, menggedor, mengaum, tokek, dan terukur.
2.Kata yang berasal dari nama orang (apelative), misalnya mujair, boikot, delman, dan honda.
3.Majas yaitu kata yang maknanya diganti dengan makna konotasi yang lain.
4.Istilah yaitu kata atau gabungan kata yang secara tepat mengungkapkan makna konsep, proses, dan sifat dalam bidang tertentu.
1.Majas
Adalah bahasa kias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu . Secara garis besar majas dibagi menjadi tiga macam, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas pertautan.
a.Majas perbandingan
Majas perbandingan ada tiga macam, yaitu perumpamaan, metafora, dan personifikasi.
- Perumpamaan/ simile adalah majas yang menggunakan perumpamaan dengan menggunakan kata seperti, umpama, sebagai, laksana, ibarat, serupa dan bak.
Contoh : Pendiriannya seperti air di atas daun talas
Hubungan mereka bak minyak dan air
- Metafora adalah majas perbandingan yang singkat dan padat yang dinyatakan secara ilmplisit dan langsung karena adanya kesamaan sifat.
Contoh : Nasya belum bangun, padahal raja siang sudah mengintip dari jendela. ( matahari )
Si jago merah melahap pertokoan itu. ( api )
- Personifikasi adalah majas yang membandingkan suatu benda dengan sifat-sifat manusia.
Contoh : Nyiur melambai-lambai di tepi pantai
Ombak berkejar-kejaran di tepi pantai
b.Majas Pertentangan
Majas pertentangan ada tiga macam , yaitu hiperbola, litotes, dan ironi.
- Hiperbola adalah majas pertentangan yang melebih-lebihkan atau membesar-besarkan apa yang sebenarnya dimaksudkan.
Contoh : Teriakan kekecewaannya membelah angkasa.
Harga sepatu itu mencekik leher
- Litotes adalah majas pertentangan yang mengurangi, melemahkan, dan merendahkan apa yang sebenarnya dimaksudkan.
Contoh : Kalau lewat daerah sini, silahkan mampir gubuk saya
Silahkan nikmati hidangan ala kadarnya
- Majas ironi adalah majas pertententangan yang menggunakan sindiran halus yang bertentangan dengan makna yang dimaksud.
Contoh : Pagi benar kau datang, padahal baru pukul sebelas !
Harum sekali badanmu, padahal sudah seminggu belum mandi
c.Majas Pertautan
Majas pertautan ada empat macam, yaitu metonimia, sinekdok, alusio, dan eufinisme.
- Majas metonimia adalah majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan hal-hal pembuat benda atau merk dagang benda tersebut
Contoh : Ayah naik kijang ke bandung. (mobil merk kijang)
Kakak menulis surat dengan faber castle. (pulpen merk faber castle)
- Majas sinekdok adalah majas pertautan yang menyebutkan nama bagian sebagai nama pengganti keseluruhan, atau sebaliknya. Ada dua jenis majas sinekdok, yaitu sinekdok pars prototo dan sinekdok totem proparte.
Contoh : Setiap kepala wajib menjaga kebersihan lingkungannya. (sinekdok pars prototo, dimana kepala yang dimaksud adalah orang)
Indonesia lawan Thailand berakhir 2-1 (sinekdok totem pro parte, yang dimaksud adalah kesebelasan, bukan seluruh penduduk Indonesia mapun Thailand )
- Alusio adalah majas pertautan yang menunjuk kepada peristiwa, tokoh, tempat, atau kata karya sastra yang terkenal
Contoh : Kami berharap agar tidak menjadi anak seperti Si Malin Kundang
Lubang buaya mengingatkan kita pada peristiwa 30 September 1965
- Eufimisme adalah majas pertautan yang menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan kesopanan.
Contoh : Petani mengusir den bagus dengan cara menyebar burung hantu (tikus)
2.ISTILAH
Adalah kata atau gabungan kata yang secara cermat, menggunakan suatu konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu
Contoh :
a. bidang kedokteran/kesehatan : infus, injeksi, abdomen
b. bidang pertanian : irigasi, bibit, pupuk
c. bidang ekonomi : inflasi, industri, produsen
d. dan lain-lain
Comments
Post a Comment